http://trikkuampuh.blogspot.com/. Contoh laman HTML
SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI "NIKI TRIK KULO"

Pemancar FM 12 Watt Untuk ngebrik dan broadcash



Proyek ini adalah proyek masa lalu dijaman masih jadi kuliah tahun 94an yang suka ngoprek elektronik. Dari gaul di udara lewat pemancar FM akhirnya dapat skema pemancar FM 12 W dari teman on air (Juragane Mbako dari pwt yg suka Djarum 76), cukup simpel tapi dapat dipakai ngebrik sampai puluhan KM. Gambar skema lengkap versi protel Kebutuhan tegangan 12V/5A. Antena dapat memakai 1/2 dipole, ground plane, gamma match atau lainnya dengan kabel merek Belden impendans 50 ohm. Untuk pendingin transistor C1971 PCB dilubangi sehingga transistor langung di mounting ke box atau pendingin. Bodi transistor C1971 adalah emitor yang berhubungan dengan ground.

Dan inilah contoh setelah selesai :

Antena gamma match :
Antena gamma match merupakan antena 1/2 lamda dengan tambahan matching impedans yang lebih fleksibel pengaturannya (var kapasitor) dengan menggeser-geser lewat gamma match/roadnya. Jenis antena ini pernah saya rakit (th 1994) dan dipakai untuk pemancar FM dengan hasil bagus pada settingan impedans yang pas. Pengukuran SWR dapat stabil 1:1 cukup kecil. Sayang waktu itu belum ada dokumentasi fotonya Antena saya pasang vertikal hanya drivennya saja di dalam kamar setinggi 170 cm dengan kabel belden RG 58 dapat mencapai paling tidak -+5 Km (dari wirobrajan Gg. Gatotkoco sampai sekitar alun-alun kraton YK) apa lagi jika dipasang diluar rumah dan pada ketinggian cukup tinggi.




Gambar di bawah ini sekema Pemancar FM dengan tabung :

TRANSISTOR YANG SERING DIGUNAKAN DI PEMANCAR FM

Yang sebelah kiri yg asli dengan body lebih besar dengan tulisan yg cukup jelas dan rapi coba bandingkan dengan transistor aspal di sebalah kanannya.
SKEMA PEMANCAR FM TRANSISTOR :

SKEMA PEMANCAR FM TRANSISTOR SEDERHANA JANGKAUAN JAUH

Untuk keterangan lebih lanjut bisa di lihat di http://guru.technosains.com/FM-Breaker.htm

BOSTER 50 WATT PEMACAR FM :
Skema Rangkaian :

Skema PCB Rangkaian Boster FM 50 Watt :

Daftar Komponen :
TR1 ………………. SC1971.
TR2 ………………. SC1964.
C1, 4 ……………… 8 pF ( kondensator trimmer batu ).
C2, 5 . ……………..10 pF ( Kondensator trimmer batu).
C7, 8 ……………….20 pF ( Kondensator trimmer batu).
C3, 6 ……………… 2200 mF/50 V.
L1, 4, 7 …………. Diameter kawat 2mm
Diameter inti udara 8mm .
Jumlah lilitan= 3 lilit.
L2, 5 …………… Diameter kawat 2mm
Diameter inti udara 8mm
Jumlah lilitan= 9 lilit .
R1, 2 …………….. 100 ohm / 2 watt.
L3, 6 …………….. Diameter kawat 0,4mm
*.Catatan : Untuk R1, 2 dan L3, 6 dililitkan bersama .
Cara merakitnya :
1. Kamu beli papan PCB polos di toko elektronik, lalu kamu lukis menggunakan spidol hitam hitam sesuai dengan gambar di atas kemudian rendam pada larutan feriClorida .Tunggu sampai
bagian yang tidak terkena spidol hilang .
1. Kamu beli papan PCB polos di toko elektronik, lalu kamu lukis menggunakan spidol hitam hitam sesuai dengan gambar di atas kemudian rendam pada larutan feriClorida .Tunggu sampai
bagian yang tidak terkena spidol hilang .
2. Setelah papan PCB sudah jadi, bersikan sisa tinta spidol dengan menggunakan kertas amplas halus kemudiaan libangilah pada bagian transistor( TR1, 2 ) membentuk kotak sesuai dengan bentuk transistor itu agar bisa menempel pada plat pendingin .
3. Pasanglah komponen-komponen pada tempatnya sesuai dengan gambar di atas, ingat kaki transistor jangan sampai terbalik .
4. Setelah semua komponen telah terpasang, sambungkan output dari pemancar 5 watt ke input Booster .
5. Di bagian output Booster, kamu pasang Dummy Load sebagai pengganti antena sekaligus untuk mengukur besaran daya keluaran dari Booster yang telah kamu rakit .
6. Sambungkan juga kabel tegangan DC 12V pada Booster, ingan jangan sampai terbalik kabel(+)
dan (-) nya .
7. Untuk mengoptimalkan daya keluaran pada booster, lakukan penyetelan dengan mentrim kondensator trimmer (C1, 2, 4, 5, 7, 8 ) dan merenggangkan Lilitan( L1, 4, 7 ) sampai kamu mendapat daya keluaran yang maksimal .
8. Bila Daya keluran Booster sudah maksimal, kamu bisa mencobanya dengan menyambungkan ke Antena Pemancar FM .
9. Untuk mengetahui kekuatan modulasi dan mengatur ketepatan antena, gunakan SWR Meter .
10. Untuk kabel antena gunakan kabel koaksial RG 58 atau RG 8 yang berimpedansi 50 ohm .
Sumber : http://rahmattehnik.blogspot.com/2010/06/cara-merakit-booster-pemancar-fm-50watt.html
Untuk membuat booster pemancar FM ini bisa kamu lihat juga di http://encepnurdinbogor.wordpress.com/2012/04/01/boster-2sc1971-dengan-driver-2sc2053/
PEMANCAR FM TANPA TRIMER :

PEMANCAR FM RONICA/SATURN (SUDAH BENTUK KIT DI PASARAN)



Modifikasi dari rangkaian Pemancar FM yang ada di pasaran (tipe S-083 dari Saturn). Rangkaian S-083 hanya menghasilkan daya kurang lebih 1 Watt. Dengan sedikit modifikasi, penyederhanaan dan penambahan booster akan didapatkan daya akhir 12 Watt. Rangkaian S-083 terdiri atas 3 bagian, yaknik bagian osilator, Penyangga tingkat pertama (Buffer 1) dan Penyangga tingkat kedua (buffer 2), lihat di Gambar 4 (Komponen yang diberi tanda * adalah bagian yang dimodifikasi )..
Setelah dicoba, osilator S-083 hasilnya cukup memuaskan, selain stabil osilator tersebut menghasilkan sinyal yang kuat. Karena itu bagian osilator dipakai tanpa modifikasi. Transistor di Tingkat penyangga pertama (Buffer 1) yang semula menggunakan C2053, diganti dengan transistor C930, tipe dengan harga yang jauh lebih murah dan mudah diperoleh dipasaran. Untuk keperluan itu nilai R6 diganti menjadi 10K, untuk memberi bias yang sesuai bagi transistor C930.
Kapasitor 33pF pada kaki kolektor transistor penyangga diganti dengan trimmer C8 bernilai 5-60pF untuk mempermudah penalaan. Transistor di Tingkat penyangga kedua (Buffer 2) yang semula C710 diganti pula dengan C930, dan kapastor pada kolektornya juga diganti dengan trimmer C11 bernilai 5-60 pF. Pada keluaran tingkat kedua diberi tambahan induktor dan kapasitor yang berfungsi sebagai penyesuai impedansi, sehingga Impedansi keluaran dari penyangga tingkat akhir yang kurang lebih 380 Ohm dirubah menjadi 50 Ohm.

Skema rangkaian Exciter
Saat merakit sebaiknya jangan tergesa-gesa dengan mengerjakan langsung secara keseluruhan, tapi kerjakan tiap bagian agar adanya kesalahan dapat diketahui lebih awal.
Bagian pertama yang dikerjakan adalah osilator, setelah selesai dirakit dapat langsung dicoba, dengan cara menyalakan radio FM pada gelombang yang kosong dan atur volume radio sehingga suara desis terdengar jelas (akan lebih mudah jika dipakai radio yang mempunyai indikator tuning). Putar inti dari koker (L1) kekanan sampai maksimal. (Dengan memutar koker kekanan frekuensi yang dihasilkan osilator makin rendah.) Ny
alakan pemancar FM, putar inti koker kekiri sampai desis pada radio FM hilang atau sampai indikator tuning menyala. Jika didapatkan sinyal yang kuat dan stabil, osilator dari pemancar ini telah bekerja dengan baik.
Bagian selanjutnya dapat mulai dirakit, setelah selesai dirakit, hubungkan rangkaian exciter (Gambar 4) seperti diagram Gambar 5. Nyalakan catu daya dan putar kedua trimmer (C8 dan C11) pada penyangga secara bergantian sampai didapatkan daya paling besar dan SWR paling kecil. Kalau rangkaian exciter bekerja dengan baik, akan didapatkan daya kurang lebih 0,25 Watt.
Sampai tahap ini exciter sudah siap pakai. Untuk mendapatkan daya yang lebih besar lagi dapat dapat ditambahkan rangkaian booster 12 Watt, sehingga akan jarak jangkauan pancaran meningkat sampai 7 kali lipat.

Skema rangkaian booster
Rangkaian booster 12 Watt pada Gambar 6, terdiri dari dua tingkat penguat transistor yang masing-masing bekerja pada kelas C, masomg-masing input dan output penguat transistor ini diberi rangkaian penyesuai impedansi.
Penguatan tingkat pertama memakai transistor C1970. Rangkaian Penguatan ini mempunyai penguatan daya 9,2dB (8 kali), sehingga dari exciter berdaya 0,25 W seharusnya bisa dihasilkan daya 2 W. Pada kenyataannya dari keluaran penguatan tingkat pertama ini hanya menghasilkan daya 1,75 Watt, hal ini disebabkan adanya kerugian dari rangkaian matching network.
Penguatan tingkat kedua memakai transistor C1971. Rangkaian Penguat ini mempunyai penguatan daya 10dB (10 kali). Sehingga daya dari tingkat pertama yang 1,75 W bisa diperkuat menjadi 17,5 W. Pada kenyataannya daya dari penguatan tin
gkat kedua hanya mencapai 12,5 Watt. Hal ini disebabkan adanya kerugian dari rangkaian matching network dan keterbatasan dari transistor C1971.
Karena panas yang dihasilkan kedua transistor cukup besar maka jangan lupa memasang pendinginan yang cukup.
Setelah booster selesai dirangkai selanjutnya booster dapat dicoba dan ditala, dengan merangkai exciter, booster, SWR & Power Meter dan Dummy Load seperti Gambar 7. Sebelum catu daya dinyalakan, semua trimmer pada booster diputar pada posisi tengah. Pastikan catu daya yang dipakai dapat memberikan arus lebih dari 3 Ampere. A
mati power meter. Power meter seharusnya menunjukkan daya beberapa watt. Putar trimmer pada booster dimulai dari bagian input sampai didapatkan daya paling besar. Ulangi beberapa kali. Seharusnya akan didapatkan daya sampai 12W.
Dari pengukuran didapatkan kebutuhan arus adalah 2,2 Ampere dan daya maksimal yang dapat dicapai adalah 12,5 Watt. Daya yang terlalu besar tentu saja akan memperpendek umur transistor tingkat akhir. Untuk itu disarankan untuk menurunkan daya keluaran dengan menurunkan tegangan supply menjadi 12 Volt.
Sumber : http://elektronika.web.id
Membuat pemancar FM menggunakan Tuner Radio FM ada di http://karyasolderanku.blogspot.com/2011/04/buat-pemancar-fm-dari-tuner-blok.html
Dan untuk modifikasi pemacar FM saturn/ronica bisa klik disini.
PEMANCAR FM STEREO 3 WATT
PCB TATA LETAK KOMPONEN PEMANCAR FM STEREO

PCB PEMANCAR FM STEREO

SUMBER : http://karyasolderanku.blogspot.com
PEMANCAR TABUNG 45 WATT SIMPEL

R1 = 15KW/2W
R2 = 1KW/10W
R3 = 1KW/10W (for biggest force in the exit you replace with short-circuit).
C1 = 50pF trimmer
C2 = 30pF trimmer
C3 = 22pF/4KV
C4, c6, c9 = 10nF/1KV
C5, c7 = 1nF/1KV
C8 = 100mF+100mF/450V (Double electrolytic)
C9, c10 = 10nF
RFC1, rfc2, rfc3 air Inductors: 15 coils diameter 8mm, from wire 1mm.
T1 = Transformer 220V/6V-1A
T2 = Transformer of configuration with being first 4 or 8W
T3 = Inductor with core ferrite (externally it resembles with small transformer but has a turn only).
D1 = BY127 rectifier
Lamp = 807 SYLV USA or EL34 or equivalent
ANTENNA = Simple dipole L/2. (L= wave length)
S1 = Main switch of catering.
S2 = Switch of catering of rise (him we close after zestacej’ the thread).
Sumber : english.cxem.net
SKEMA PEMANCAR FM DENGAN TUNER RADIO UNTUK NGEBREAK

Pemancar TV Mini UHF 470-580 MHz dan VHF


Pemancar TV UHF
Rangkaian pemancar TV bekerja pada channell UHF, kanal frekuensi 470-580 MHz 21-34. Pemancar ini dapat memancarkan sejauh 30-100 meter dengan menggunakan kabel antena 10-20 cm.

pemancar TV membutuhkan pasokan tegangan 9-15 Volt. Namun, Anda juga dapat menggunakan baterai 9v.
Ini adalah hal yang penting untuk diingat untuk membangun dari rangkaian ransmitter tv adalah bahwa dimensi ukuran kumparan agar sesuai dengan frekuensi kerja yang diinginkan. Nilai kumparan adalah membuat coil sebagai berikut:
L1, L2 = 3 lilitan, diam. 3mm, kawat 0.5mm
L3 = 2 lilitan, diam. 3 mm, kawat 0.5mm
BOOSTER RF TV UHF 5 WATT
Ini sirkuit elektronik adalah RF Power Amplifier untuk mengemudi pemancar kecil UHF TV. Its gain is 7dB and can amplify a signal between 450-800 MHz. Keuntungan adalah 7dB dan dapat memperkuat sinyal antara 450-800 MHz. Lebih baik menggunakan PCB double layer dengan lapisan kedua dihubungkan ke bumi. Gunakan catu daya 25 volt dan stabil di 5Amps setidaknya.

Tuning dapat dicapai memutar dua kapasitor variabel. Do not forget to use heat sink for both transistors, specially for the BLW89 and it would be better if you place a small fan as well. Jangan lupa menggunakan heat sink untuk kedua transistor, khusus untuk BLW89 dan itu akan lebih baik jika Anda menempatkan sebuah kipas kecil.
=====================================================
PEMANCAR TV GELOMBANG VHF
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. PCB polos ukuran 10 x 20
2. Konektor RG58
3. Kabel RG58 18m
4. Modulator (bekas VCD)
5. Connector input audio video
6. Driver tingkat pertama :
a. Transistor c930 : 1 biji
b. Resistor 18k : 1 biji
c. Resistor 5k6 : 1 biji
d. Resistor 100Ω : 1 biji
e. Resistor 56Ω : 1 biji
f. Kapasitor 15pf : 3 biji
g. Kapasitor 2n2 : 1 biji
h. Kapasitor 4n7 : 1 biji
i. 1L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
j. 2L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
k. 3L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
l. 4L : 1 lilitan (pada koker 4mm)
7. Driver tingkat menengah :
a. Resistor 3k3 : 1 biji
b. Resistor 15k : 1 biji
c. Resistor 5,6Ω : 1 biji
d. Kapasitor 20pf : 1 biji
e. Transistor c2053 : 1 biji
f. Trimmer 0,20pf : 1 biji
g. 5L : 3 lilitan (pada koker 4mm)
h. 6L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
8. Driver tingkat final :
a. Transistor c1970 : 1 biji
b. Resistor 1k8 : 1 biji
c. Resistor 12k : 1 biji
d. Resistor 1Ω / 1watt : 1 biji
e. Kapasitor 2n2 : 1 biji
f. Trimmer 0,25pf : 2 biji
g. Trimmer 0,50pf : 1 biji
h. Lilitan 5L
i. Lilitan 4L
j. IC 7805 : 1 buah (untuk tegangan modulator keluaran arus 5V DC)
k. Heat sink : 1 buah
9. Power Suply sudah dalam bentuk jadi type 2L 117W ACMATIC dengan tegangan output
13,8 volt
PEMANCAR TV SETELAH JADI

PEMANCAR TV VHF PART II


ANTENA PEMANCAR TV


BOOSTER PEMANCAR TV VHF
8 w rf vcd

Rangkaian LED AC 220 Volt


LED adalah dioda yang dapat menyala atau memancarkan cahaya pada saat diberikan sumber tegangan secara forward. Pada dasarnya LED dapat dinyalakan dengan sumber tegangan DC 3 volt dan arus makismal 50 mA. Rangkaian LED AC 220 volt merupakan salah satu metode menyalakan LED menggunakan tegangan AC 220 Volt PLN. Rangkaian LED AC 220 Volt ini dapat diaplikasikan pada lampu penerangan rumah. LED yang digunakan pada rangkaian ini adalah LED super bright agar dapat memberikan intensitas cahaya yang maksimal. Gambar skema dan nilai komponen untuk membuat rangkaian LED AC 220 Volt dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian LED AC 220 Volt

rangkaian LED AC 220V,skema LED AC 220V,diagram LED AC 220V,gambar rangkaian LED AC 220V,PCB LED AC 220V,membuat rangkaian LED AC 220V,merakit lampu LED AC 220V,rangkaian lampu LED AC 220V,skema lampu LED AC 220V,kit lampu LED AC 220V,harga LED AC 220V,jual LED AC 220V,cara buat LED AC 220V,harga beli LED AC 220V,cara pasang LED AC 220V,LED AC 220V,komponen LED AC 220V,lampu LED AC 220V,membuat lampu LED AC 220V sederhana,rangkaian prakstis lampu LED AC 220V,LED AC 220V rakitan,cara pasang lampu LED AC 220V
Untuk menyalakan LED dengan tegangan AC 220 Volt PLN dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu metode tersebut adalah dengan membuat rangkaian seperti pada gambar diatas. Metode menyalakan LED dengan tegangan AC 220V yang digunakan pada rangkaian diatas adalah dengan dengan cara menyearahkan tegangan AC 220V menjadi tegangan DC kemudian memberikan pembatas arus untuk tegangan supply rangkaian LED.
Rangkaian LED AC 220 Volt pada gambar diatas terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
Rectifier, bagian ini berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC 220V menjadi tegangan DC. Komponen yang berfungsi sebagai rectifier adalah dioda bridge D1 dan kapasitor C2.
Pembatas arus, bagian pembatas arus berfungsi untuk membatasi arus maksimum arus yang mengalir ke LED dan rectifier. Pada rangkaian LED AC 220 Volt diatas terdapat 2 unit pembatas arus yaitu pembatas arus untuk rectifier dan pembatas arus untuk LED. Pembatas arus rectifie rmenggunakan resistor R1 110 KOhm dan pembatas arus LED menggunakan resistor R2 56 Ohm.

Rangkaian Saklar Sentuh Dengan IC 555

Rangkaian saklar sentuh ini dapat dipasang pada pintu gudang atau pintu belakang runamh yang jarang digunakan. Fungsi saklar sentuh ini adalah untuk memberikan indikator apabila ada orang yang menyentuh kunci pintu lokasi tersebut. Cara kerja rangkaian saklar sentuh ini adalah akan membaca sentuhan tangan pada kunci pintu sebagai triger untuk mengaktifkan sistem saklar kemudian melalui saklar relay digunakan untuk mengaktifkan alarm. Gambar skema dan daftar komponen untuk membuat saklar sentuh dengan IC 555 dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Saklar Sentuh Dengan IC 555

Rangkaian Saklar Sentuh Dengan IC 555,skema Saklar Sentuh Dengan IC 555,membuat Saklar Sentuh Dengan IC 555,pcb Saklar Sentuh Dengan IC 555,membuat Saklar Sentuh Dengan IC 555,merakit Saklar Sentuh Dengan IC 555Saklar Sentuh Dengan IC 555 rakitan,alarm Saklar Sentuh Dengan IC 555,alarm sentuh dengan IC 555,cara buat Saklar Sentuh Dengan IC 555,cara pasang Saklar Sentuh Dengan IC 555,cara seting Saklar Sentuh Dengan IC 555,instalasi Saklar Sentuh Dengan IC 555,prinsip kerja Saklar Sentuh Dengan IC 555,rangkaian sklar sentuh,menghubungkan saklar sentuh ke alarm,mengatifkan alarm dengan sklar sentuh,memasang saklar sentuh di pintu,alarm untuk pintu gudang,alarm untuk pintu rumah,memasang alarm di gudang,fungsi Saklar Sentuh Dengan IC 555
Rangkaian saklar sentuh pada gambar diatas dibuat menggunakan IC NE555 yang diset sebagai timer dengan eksekutor berupa relay yang dikendalikan oleh transistor T1 2N3904. Relay pada rangkaian saklar sentuh ini dapat digunakan untuk menyalakan alarm DC maupun AC sesuai dengan alarm yang digunakan tau dapat juga digunakan untuk mengaktifkan sistem indikator yang lain sperti lampu atau alat perekam.
Prinsip kerja rangkaian saklar sentuh dengan IC NE555 ini dapat diuraikan sebagai berikut.
IC NE555 dirangkai sebagai timer dengan waktu ON ditentukan oleh konfigurasi R1, P1 dan C1. Untuk mengatur lamanya timer ON dapat diatur dengan mengubah nilai resistansi P1 dengan cara mengatur posisi tuas potensiometer P1. Timer IC NE555 ini diaktifkan dengan sinyal triger yang dihubungkan ke pelat logam pada kunci pintu. Sinyal triger tersebut berasal dari elektro statis pada tubuh manusia yang menyentuh pelat logam pada kunci yang terhubung ke rangkaian saklar sentuh ini. Apabila kunci disentuh menggunakan jari maka akan memberikan triger ke rangkaian timer IC NE555 sehingga timer ON dan mengaktifkan relay yang digunakan untuk menyalakan alarm sehingga alarm menyala selama beberapa saat.
Cara instalasi rangkaian saklar sentuh ini cukup mudah yaitu dengan menghubungkan jalur triger ke plat logam pada kunci pintu seperti pada gambar diatas dan menghubungkan alarm ke rangkaian saklar sentuh ini. kemudian sumber tegangan untuk rangkaian saklar sentuh ini dapat diberikan tegangan DC +12 volt yang diambil dari batere atau power supply 12 volt DC.

Rangkaian Charger Batere Basah (Aki) Otomatis Dengan TRIAC

Rangkaian charger pada gambar angkaian dibawah berfungsi untuk mengisi muatan batere basah (accumulator/aki) hingga penuh dan dapat memutuskan proses pengisian secara otomatis. Rangkaian charger batere ini sedikit berbeda dengan charger batere (accumulator/aki) pada umumnya. Rangkaian charger ini menggunakan SCR sebagai kontrol arus pengisian muatan listrik ke batere secara otomatis. Rangkaian charger batere dengan SCR ini cukup sederhana dan mudah dibuat. Gambar skema dan daftar komponen untuk membuat rangkaian charger batere basah otomatis dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Charger Batere Basah (Aki) Otomatis Dengan TRIAC

Rangkaian Charger Batere Basah (Aki) Otomatis Dengan TRIAC,skema charger aki,membuat charger aki,merakit charger aki,harga charger aki,jual charger aki,charger accumulator,rangkaian charger accumulator,membuat harga charger accumulator,skema charger accumulator,PCB charger accumulator,charger accumulator dengan TRIAC,rangkaian charger accumulator dengan TRIAC,skema charger accumulator dengan TRIAC,PCB charger accumulator dengan TRIAC,membuat charger accumulator dengan TRIAC,merakit charger accumulator dengan TRIAC,charger batere basah,harga charger batere basah,jual charger batere basah,beli charger batere basah,alat charger batere basah,membuat alat charger batere basah,rangkaian charger batere basah,skema charger batere basah,PCB charger batere basah,merakit charger batere basah,cara membuat charger batere basah

Daftar Komponen Rangkaian Charger Batere Basah (Aki) Otomatis Dengan TRIAC

Komponen
Jumlah
Nilai Komponen
R1, R3 2 330 Ohm
R2 1 100 Ohm
R4, R5, R7, R8 4 82 Ohm 2W
R6 1 100 Ohm
R9 1 1K
C1 1 220uF 25V
D1 1 5A
D2 1 1N4004 Diode
D3 1 5.6V
D4 1 LED
Q1 1 BT136
Q2 1 BRX49
T1 1 12V 4A
F1 1 3A
S1 1 SPST , 120VAC 5A
Rangkaian charger batere basah (accumulator/aki) diatas terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
Bagian rectifier, bagian ini berfungsi sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC sekaligus sebagai power charger. Komponen utama bagian ini adalahTRIAC Q1. TRIAC pada bagian ini berfungsi untuk mengalirkan arus pengisian batere dari sumber tegangan.
Bagian kontrol, bagian ini befungsi memonitor level tegangan dan arus pengisian batere. Pada saat arus pengisian turun dan level tegangan batere naik sebagai indikasi batere penuh maka bagian ini akan memutuskan arus pengisian. Bagian kontrol ini disusun oleh konfigurasi SCR Q2 dan pembagi tegangan R1, R2 dan R3.
Bagian indikator, bagian ini berfungsi untuk memberikan indikator bahwa proses pengisian muatan ke batere telah penuh. Komponen utama bagian ini adalah LED yang akan menyala pada saat batere telah penuh dan proses pengisian telah dihentikan secara otomatis.
Flag Counter