http://trikkuampuh.blogspot.com/. Contoh laman HTML
SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI "NIKI TRIK KULO"

.:: CARA MENGHENTIKAN HUJAN: ANTARA PAWANG HUJAN VS SUNNAH NABI ::.


Di musim penghujan, profesi pawang hujan biasanya menjamur bak cendawan. Adapun job request yang dilakukan pawang hujan antara lain:
1. Menghentikan hujan karena dianggap sebagai penyebab banjir dan kemacetan di mana-mana.
2. Menahan hujan agar tidak turun atau mengalihkannya misalnya di event besar seperti kompetisi olah raga, hajatan/pernikahan, upacara wisuda, outdoor event, dsb
JENIS DAN CARA KERJA PAWANG HUJAN:
1. "Pawang hujan" yang sifatnya ilmiah biasa dilakukan oleh Tim BPPT/BMKG memakai teknologi modifikasi cuaca antara lain dengan cara memasang generator aerroso (pembangkit) berbahan baku kimia yang dilarutkan dan dibakar sehingga menghasilkan partikel hygroscopis dengan ketebalan dibawah 1 mikron. Alat yang menghasilkan partikel ini berfungsi untuk memandulkan awan yang berpotensi hujan menjadi awan putih dan hilang dari lokasi target yang diinginkan. Profesi "pawang hujan" seperti ini menurut para ulama diperbolehkan dalam islam. Allahu a'lam.
2. Pawang hujan yang memakai sihir. Sang pawang dengan prosesi ritual tertentu (misalnya menancapkan bawang, cabe dan lainnya) meminta bantuan jin dan sejenisnya untuk memindahkan/meniup awan dari satu tempat ke tempat lain (tentunya dengan izin Allah). Praktek semacam ini jelas termasuk syirik akbar/besar dan haram dalam islam.
CARA MENGHENTIKAN HUJAN SESUAI SUNNAH
Islam telah mengajarkan teknik/cara untuk menghentikan atau memindahkan hujan. Cara tersebut sama sekali tidak mahal seperti yang dilakukan tim BPPT/BMKG yang bisa menghabiskan biaya ratusan juta untuk satu kali project. Cara ini juga bisa diterapkan secara cepat dan bisa dilakukan oleh semua kaum muslimin hanya dengan menengadahkan tangan, berdoa dengan penuh kekhusyu'an. Dan yang paling penting dari itu semua, cara ini adalah cara yang bebas dan aman 100 % dari kesyirikan bahkan merupakan bagian dari pengamalan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا. قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ: اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا.
قَالَ أَنَسُ وَلَا وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلَا قَزَعَةً وَلَا شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ. قَالَ: فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ. قَالَ: وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا.
Dari Syarik bin Abdillah bin Abi Namir bahwa dia mendengar Anas bin Malik menceritakan:
“Ada seorang laki-laki masuk ke dalam masjid pada hari Jumat dari pintu yang berhadapan dengan mimbar, sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, hewan ternak telah binasa dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami!” Anas berkata, “Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: “ALLAHUMMASQINA, ALLAHUMMASQINA, ALLAHUMMASQINA (Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan).”
Anas melanjutkan kisahnya, “Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan baik yang tebal maupun yang tipis. Juga tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah atau bangunan satupun.” Anas berkata, “Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan itupun menyebar dan hujan pun turun.” Anas melanjutkan, “Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari.”
ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا.
Anas berkata selanjutnya, “Kemudian pada Jumat berikutnya, ada seorang lelaki lagi yang masuk dari pintu yang sama sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbahnya. Kemudian orang itu menghadap beliau sambil berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalanpun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan hujan!”
قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ. قَالَ: فَانْقَطَعَتْ وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ
Anas berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah dia di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” Anas berkata, “Maka hujan berhenti. Kami lalu keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari.”
(HR. Al-Bukhari no. 1013 dan Muslim no. 897).
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya seperti banjir dan kerusakan di mana-mana. Wallahu ta'ala a'lam

Hentikan Hujan dgn Prana



Pendahuluan
Begitu banyaknya kegiatan dan aktivitas kehidupan ini yang masih tergantung pada hujan atau panas. Pengaruh hujan dan panas di bidang pertanian sangat dominan. Kita masih ingat begitu banyak dan luasnya lahan pertanian yang kering hingga gagal panen akibat tidak adanya hujan. Demikian pula banyak hasil panen yang tidak bisa dinikmati atau rusak dan harganya menjadi jatuh, karena tidak ada panas untuk menjemurnya.
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.htmlMeditasi akbar yang digelar di tanah lapang pada saat fullmoon, menjadi bubar berantakan, pesertanya berhamburan mencari tempat berteduh, karena tiba-tiba turun hujan. Demikian pula di tengah khusuknya menjalankan sholat Idul Fitri, terganggu pula karena tiba-tiba hujan deras. Pesta meriah di tempat terbuka menjadi kacau karena hujan lebat yang tiba-tiba turun seperti dicurahkan dari langit.
Adakah yang bisa dijadikan tumpuan kesalahan atas kegagalan pesta serta kerugian panen yang diderita para petani? Apakah ada yang dapat dijadikan kambing hitam? Misal, kebocoran ozon di atmosfir bumi atau pemanasan bumi karena penebangan hutan di Asia hingga menimbulkan efek rumah kaca, yang mengacaukan tata iklim dan cuaca kita saat ini. Atau panitia lupa menghubungi si Pawang Hujan, atau lupa menyediakan 75 payung, atau keliru melakukan analisa luasnya terpal dan layar panggung. Tentu menarik sekali untuk disimak!
Diperlukan sikap yang bijak
Kebutuhan untuk sesaat menunda turunnya hujan, sehingga terbit matahari dan reda hujannya, kadang sangat dibutuhkan dalam kehidupan yang penuh mekanisme dan aktivitas ini. Sebenarnya sudah cukup banyak dalam masyarakat tradisional dari beragam etnik dan suku di Nusantara, yang mempunyai teknik menunda atau menurunkan hujan. Banyak pula pawang hujan yang ada di desa-desa dan kota, yang mampu melakukan teknik penundaan hujan. Hanya saja tidak mudah untuk dipelajari atau sulit diwariskan kepada orang lain. Akibatnya daya linuwih itu sulit dikategorikan dalam kelompok ilmu pengetahuan.
Dalam pembahasan makalah ini, kita akan menggunakan energi prana untuk menunda atau menghentikan hujan. Dalam situasi yang gawat pada tingkat musim kemarau kering yang berkepanjangan, energi prana dapat kita manfaatkan untuk menurunkan hujan. Namun dengan catatan, hendaknya bukan untuk main-main atau egoisme semata-mata. Karena fenomena alam ini sangat diatur oleh Yang Maha Khalik, sehingga permainan hujan panas secara serampangan pasti akan menyebabkan sekelompok orang lain dirugikan. Oleh sebab itu penggunaannya harus sangat bijaksana dan peduli pada kepentingan orang lain.
Sebagai contoh, kita mencoba menunda hujan di suatu daerah kecil demi kepentingan proyek kita di situ untuk waktu beberapa saat dan alhasil hujan pun berhenti selama dua minggu. Padahal di daerah itu para petani sedang ramai-ramai menabur bibit palawija yang diprogram secara gotong royong. Maka kesedihan akan mereka alami, karena bibit tidak bisa tumbuh serempak dengan baik, atau mati kekeringan. Demikian sebaliknya kita menginginkan turun hujan sesaat hanya untuk kepentingan sesaat yang tidak begitu penting, maka orang lain yang sedang memanfaatkan musim panas akan sangat dirugikan, misalnya musim pra panen tembakau, musim membuat garam, dan bagi orang yang sedang mempunyai hajat, akan sangat disusahkan. Oleh sebab itu yakinkan agar lingkungan sekitar Anda tidak dirugikan. Mungkin kita bisa mengelak dengan argumen, bila permohonan hujan atau panas berhasil, berarti Yang Maha Khalik Semesta Alam merestui. Namun sangat kasihan orang tidak memahami teknik ini, yang terkena dampaknya.
Dalam pembahasan berikut ini, akan kami paparkan cara menunda atau mengalihkan hujan ke tempat lain yang lebih memerlukan, dengan teknik tradisional sederhana yang hasilnya cukup memuaskan, lengkap dengan analisanya. Selanjutnya kita akan bahas teknik mengalihkan atau menunda hujan, dan juga sebaliknya untuk menarik hujan dengan pendekatan Konsep dan Teknik Penggunaan Energi Prana.
Menunda Hujan Metode Tradisional Sederhana
yang di gunakan untuk menolak atau lebih tepat menunda dan mengalihkan hujan model tradisional, kadang sangat menggelikan. Namun kenyataannya berpeluang 75% sukses. Katakanlah 4 kali melakukan, 3 kali akan berhasil. Biasanya di gunakan apabila seseorang sedang mempunyai hajat besar, dan takut terganggu oleh hujan. Cara yang di gunakan sangat banyak ragamnya dan bersifat kedaerahan. Dari budaya Jawa, ada beberapa yang populer yakni, dengan:
  1. Melemparkan celana dalam calon mempelai ke atas genting.
  2. Mendirikan sapu lidi dengan ditusuk cabai merah dan bawang merah.
  3. Mendirikan sapu lidi dengan rapalan dan doa secara kejawen.
Tidak tertutup kemungkinan penggunaan daya linuwih untuk menolak atau menyingkirkan hujan, misal dengan puasa dan matiraga serta bentuk keprihatinan lain seperti istiqotsah. Namun sehubungan dengan bahasan penggunaan Energi Prana, maka hanya cara tradisional sederhana saja yang kami sampaikan, sebagai pembanding dan pendamping.
Cara tradisional 1;
Dengan melemparkan celana dalam calon mempelai wanita oleh mempelai wanita itu sendiri. Ini di maksudkan untuk menunjukkan keprihatinan dan harapan pada Sang Khalik Semesta Alam, akan kepolosan dan kepasrahan bahwa hanya Yuhan yang akan mengabulkan harapan agar tidak hujan, pada saat pesta perkawinannya. Dengan dilempar ke atas genting, diharapkan air membalik ke atas dan tidak jadi turun. Sama hakikatnya seperti kepercayaan bahwa gigi bawah yang putus, harus selalu tumbuh ke atas, maka dilempar mengarah ke atas yakni ke genting, sedang gigi atas yang lepas ditanam atau dibuang ke bawah, agar cepat tumbuh mengarah lurus ke bawah.
Cara tradisional 2;
Yaitu penancapan lombok dan cabai merah pada ujung sapu lidi “gerang” ( sapu lidi tua yang sudah aus terpakai) yang didirikan terbalik. Penggunaan ini tanpa harus berdoa maupun membacakan rapal atau kata-kata sakti. Bila ditanyakan pada sebagian besar orang yang melakukan, maka jawabnya singkat saja, yakni biar pedas dan panas sehingga tidak jadi turun hujan. Ditinjau secara konsep Prana, maka lidi yang diberi bawang merah dan cabai merah banyak mengadung Prana Merah, yang bersifat hangat, memperluas, memperlebar mendung hitam tebal menjadi tipis karena diperlebar dan bersifat konstruktif. Dengan demikian mendung yang menggelantung, jadi pudar dan gagal turun menjadi hujan. Suasana jadi konstruktif dan melegakan. Hakikatnya sama dengan cara mengusir tamu yang sangat membosankan dan tidak kunjung pulang. Hal ini banyak dilakukan gadis-gadis Jawa yang dikunjungi oleh para jejaka di malam minggu yang tidak disukai namun tidak berani mengusirnya, atau bila sudah terlalu malam dan berkecenderungan tidak segera pulang.
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.htmlDengan cara menggunakan “munthu” atau batu pelumat, uleg sambal pada cobek dan mengacungkannya serta memperagakan seperti menggilas lombok dan bawang merah, memutar kekiri, dari bilik atau ruangan lain dan mengarah ke sang tamu yang bandel. Dalam waktu 5 sampai 7 menit tamu tak dikehendaki itu akan segera permisi pulang. Tentu yang menjadi pertanyaan mengapa tidak mengacungkan dan memutar senduk es atau senduk sayur saja. Mungkin Anda bisa menjawabnya?
Cara tradisional 3;
Yakni dengan menggunakan sapu lidi yang didirikan terbalik, namun sapunya dibuka selebar-lebarnya. Bila perlu diikatkan pada tonggak, sehingga tidak jatuh. Bila jatuh maka hujan tidak akan turun. Setelah sapu dipasang terbalik menghadap ke langit, sambil ikatan sapu dipegang erat-erat dengan tangan kanan, sambil mengucapkan doa dengan mantap sebagai berikut:
Cara yang ketiga ini banyak kami gunakan, sebelum mengenal energi Prana. Yang kami warisi dari ibu yang berasal dari keluarga petani. Apabila sedang menjemur padi seusai panen, atau bila mempunyai hajat atau sedang melakukan kegiatan luar ruang dan khawatir terganggu oleh hujan yang turun, padahal mendung sudah gelap dan datang berarak-arakan. Peluang keberhasilannya sangat besar, yakni mendekati 95 % ( dari 20 kali melakukan, hanya 1 kali gagal). Yang terpenting, sapu tetap mengarah ke atas, dan lidi-lidinya membuka lebar mengarah ke segenap penjuru mata angin serta tidak jatuh. Bagi para pemula, tingkat keberhasilannya dimulai dari 50%, dan apabila Anda sering melakukannya di musim hujan, maka seakan-akan Anda sudah dikenal oleh semesta alam atau Sang Khalik si empunya fenomena alam sebagai pelanggan tetap, yang layak untuk dilayani permohonannya.
Namun saat ini teknik dan tata cara-cara tradisional telah dapat diganti dengan penggunaan energi atau tenaga prana, yang lebih praktis tanpa harus menyiapkan sapu lidi ataupun cabai dan bawang merah. Sebelum memastikan Tekniknya, kami coba mengungkapkan Konsep, dengan cara pendekatan Ilmu dan Seni Tenaga Prana lebih dulu, sehingga mudah memahaminya.
MENUNDA HUJAN ATAU MENURUNKAN HUJAN DENGAN ENERGI PRANA
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.htmlEnergi Prana merupakan berkah dan rasa cinta Tuhan Yang Maha Khalik Semesta Alam, kepada kehidupan semua makhluk di alam raya, khususnya manusia. Energi Prana merupakan energi yang berkaitan erat dengan lingkungan hidup, dan berlimpah tersedia di mana-mana. Tuhan memberikan energi dalam sumber yang beraneka ragamnya. Ada yang berasal dari matahari atau prana matahari; demikian pula energi prana yang terkandung di udara atau yang disebut dengan butir-butir vitalitas udara. Juga Prana yang berasal dari bumi atau butir-butir vitalitas bumi. Selain itu, masih ada pula sumber-sumber energi prana yang bersifat tidak permanen, namun masih bisa memberikan dayanya, akibat dari sangat kuat dan banyaknya menyerap prana matahari, udara dan bumi. Sebagai contoh pohon yang tua, sehat dan besar, kemudian air yang mengalir, makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar. Juga tempat-tempat tertentu di mana banyak orang berdoa atau berhubungan dengan Sang Pencipta. Demikian pula tempat-tempat yang terbentuk oleh alam seperti gunung, lembah dan hutan rekreasi yang subur, sangat terasakan besar energi prananya. Namun sebaliknya terdapat pula tempat-tempat yang kurang baik atau sangat sedikit energi Prananya, bahkan banyak energi kotor yang mudah mengkontaminasi lingkungan sekitarnya, sebagai contoh: rumah sakit, pabrik yang penuh polusi, kamar jenasah, kuburan, tempat di atas septiktank dan lainnya.
Dilihat dari waktunya, maka Prana akan terpancar banyak sekali dan berlimpah pada siang hari, sebaliknya habis tengah malam antara jam jam 02.00, 03.00 sampai jam 04.00, energi prana udara sangat rendah, sehingga orang sulit sekali untuk bangun. Mereka memperebutkan prana yang sangat tipis pada jam-jam itu dengan menggunakan pernapasan perut yang panjang, sama seperti kita kalau bernafas menghisap energi prana. Setelah jam 05.00, mereka bangun bersyukur kepada Tuhan dengan doa pagi atau subuh karena telah berhasil tetap hidup. Mereka semua mendapat energi vital dan siap melanjutkan kehidupan hari baru yang penuh energi vital bumi, udara dan prana matahari di siang hari.
Apabila mendung gelap, atau musim hujan yang berkepanjangan, dapat dipastikan merupakan hari-hari yang sangat sedikit energi Prananya. Hujan yang terus-terusan, mendung dan banjir tentu banyak orang kekurangan energi Prana lalu mudah sakit. Bisa kita rasakan langit dan udara yang biasa cerah sedang menderita dan prihatin, cahaya matahari ditutup awan-awan gelap yang menggelantung. Prana udara kacau terkontaminasi uap air, hingga kelembaban udara tinggi, prana bumi tergenangi air. Fenomena alam ini tentu mengusik kita sebagai Pranawan untuk meresponnya.
Beberapa konsep yang telah dipertimbangkan, sehingga dapat ditemukannya teknik penggunaan energi Prana untuk mengalihkan, menunda, menghentikan atau bahkan menurunkan hujan, sesuai dengan kebutuhan, adalah sebagai berikut:
  • Yang memiliki fenomena alam berupa angin, hujan atau panas dan gempa bumi adalah Yang Maha Pencipta Semesta Alam .
  • Prana berwarna mempunyai kegunaan sendiri-sendiri, sehingga dalam teknik aplikasinya, jenis warna harus tidak boleh keliru.
  • Bahwa langit yang mendung dan hujan yang terus-menerus, menyebabkan prana di udara sangat berkurang sekali
  • Energi Prana mengikuti pikiran, sehingga bisa diarahkan dan diprogram sesuai keinginan dan kebutuhan dengan perkenan-Nya
  • Untuk menunda atau mengalihkan hujan dan menurunkan hujan, energi Prana memerlukan satuan waktu yang cukup dan kumulatif
  • Prana merupakan Ilmu Pengetahuan dan Seni, sehingga dalam penerapannya perlu memadukan kedua aspek tersebut.
  • Peraturan emas tetap berlaku, walaupun sifatnya sangat sederhana.
Berdasarkan konsep tersebut, maka yang paling utama dan pertama kali adalah bagaimana agar dalam melakukan praktik ini harus selalu kepada si Empunya Alam Semesta. Kemudian mempertimbangkan dan meneliti apakah ada pihak-pihak yang dirugikan seandainya harus turun hujan atau panas, karena peraturan emas tetap berlaku.
Programkan kapan harus berhenti dan kapan harus turun hujan dengan mempertimbangkan bahwa untuk dapat berhenti dari hujan umumnya lebih cepat. Untuk program segera turun hujan pada musim kemarau atau pada cuaca yang cerah, membutuhkan durasi waktu untuk mengumpulkan kelembaban yang cukup. Namun pengalaman kami, kadang pada cuaca yang cerah dapat segera hujan turun dengan deras sesuai program kita. Dalam kaitan itu tidak lagi melalui pendekatan ilmu dan teknik saja, melainkan pendekatan seni perlu dilakukan juga.
Pendekatan seni yang kami maksudkan, adalah keyakinan kita akan kemanjuran aplikasi menolak, atau menunda dan menurunkan hujan ini. Keragu-raguan merupakan penghambatan program pula, karena energi mengikuti pikiran. Pendekatan seni lain adalah visualisasi dan kapan harus berhenti memberi energi .
Teknik Terapan dengan Tenaga Prana
Setelah mengerti dan memahami konsep tenaga Prana yang digunakan untuk menunda, mengalihkan ataupun menarik turun hujan, maka barulah kita dapat menggunakan teknik dan memilih energi Prana mana yang paling cocok untuk menanggapi fenomena hujan dan cuaca panas itu.
Penggunaan teknik ini, mengambil metoda dan konsep Penggunaan Tenaga Prana tingkat Lanjut, yang telah dirancang oleh Master Choa Kok Sui yang kita cintai dan telah kita rasakan manfaatnya.
TEKNIK MENUNDA ATAU MEMINDAHKAN HUJAN
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.html
TEKNIK MENDATANGKAN HUJAN
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.html
Namun bukan berarti teknik tingkat dasar yang masih menggunakan Prana Putih, tidak layak digunakan. Hanya saja demi efektivitas. Kemampuan tingkat visualisasi dan kemampuan kontemplasi mempergunakan prana warna pada pranawan tingkat dasar belum sepenuhnya diajarkan.
Penutup
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.html
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/hentikan-hujan-dgn-prana.html
Dengan menerapkan teknik mengalihkan atau menunda hujan atau sebaliknya menarik turun hujan pada tempat yang memerlukan, maka sebenarnya kita telah merasakan berkat Tuhan Semesta Alam.
Bukan pada tempatnya untuk memamerkan Ilmu dan Seni menolak dan menurunkan hujan dengan tenaga Prana semata-mata untuk bermain-main. Hal itu sama saja dengan mempermainkan Khalik Semesta Alam. Oleh sebab itu hanya Anda yang bijak saja yang akan merasakan manfaat ini.
Makalah yang sangat menarik ini telah dimuat di MediaPrana no. 7, September 1999. Dan sudah ditampilkan dalam Konvensi Penyembuh Prana Nasional I di Jakarta tahun 2000, Konvensi Penyembuh Prana Dunia di Bali tahun 2002, Sarasehan Penyembuh Prana Nasional di Salatiga tahun 2006, dan sekarang sekali lagi dimuat dengan lebih lengkap blog ini. Bagi yang sudah berhasil melakukannya dengan sukses, silahkan mengirimkan kisah keberhasilannya ke redaksi MediaPrana.
Semoga bermanfaat dan salam Prana!
———-

Cara Mendaftar dan Manfaat DMCA PROTECTED di Blog


DMCA PROTECTEDMungkin sahabat mazinu bertanya-tanya kenapa kok hampir disetiap Blog/Web pasti ada DMCA PROTECTED nya! Hayoo,, mungkin kalian tahu sebabnya?? Nah perlu kalian ketahui bahwasannya apabila kita memasang DMCA PROTECTED di web/blog kita maka web/blog kita akan terlindungi dari pencurian konten atau artikel kita :D Maka mazinu sarankan untuk kalian Untuk memasang DMCA PROTECTED di web / blog kalian,, yaaa,, untuk mencegah terjadinya copas yang tidak mencantumkan Link sumbernya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab!! Hmm,, Udah tahu kan manfaatnya? Sekarang tinggal mazinu memberikan Cara Mendaftarkan Blog kita ke DMCA PROTECTED.


DMCA PROTECTED Mencegah dari pencurian Konten

Silahkan disimak Tutorial Berikut :
Cara Mendaftar DMCA PROTECTED di Blog
  • Buka situs DMCA
  • Lihat pada bagian  Website Protection
  • Silahkan Pilih Get Protected
  • Pilih badge yang digunakan dalam blog. (pilih sesuai selera kalian)
  • Jangan lupa untuk mengisi formulir di sebelah kanan sebelum menggunakan badgenya!!
  • Setelah ketemu badge yang kita sukai centang Add this Badge to Blogger 
  • Selesai, silakan memasukan ke dalam elemen halaman blog kalian!

Cara Mendaftar dan Manfaat DMCA PROTECTED di Blog

Mungkin itu sedikit Tutorial yang mazinu tuliskan untuk kalian,, semoga Artikel Cara Mendaftar dan Manfaat DMCA PROTECTED di Blog ini bermanfaat untuk kalian!!

Apakah kalian menyukai artikel tentang Cara Mendaftar dan Manfaat DMCA PROTECTED di Blog ini?

Cara Membuat Teks Berputar Mengelilingi Cursor Pada Blog


Dengan adanya tulisan tersebut tentu akan semakin membuat pengunjung blog anda merasa takjub akan kecanggihan blog anda,, Untuk menambahkan atau membuat teks yang bisa berputar-putar mengelilingi cursor  pada blog anda sebenarnya tidaklah terlalu sulit yang anda perlukan hanyalah membaca artikel berikut ini hingga selesai kemudian praktekkan pada blog anda..

Untuk Panduan Cara Membuat Teks Berputar Mengelilingi Cursor Pada Blog silahkan ikuti Petunjuknya melalui Tutorial singkat berikut ini:
* Caranya pertama-tama Masu
* Langkah selanjutnya Klik Design
* Selanjutnya Klik add Gadget/tambah gadget
* Kemudian pilih HTML/JavaScript
* Ini dia inti dari Cara Membuat Teks Berputar Mengelilingi Cursor Pada Blog , copy kode script dibawah ini lalu Pastekan pada kolom tadi:

<script>
//mouse
//Circling text trail- Tim Tilton
//Website: http://www.tempermedia.com/
//Visit http://www.dynamicdrive.com for this script and more
function cursor_text_circle(){
// your message here
var msg=ISI DENGAN TULISAN ANDA DISINI.split(”).reverse().join(”);
var font=’Verdana,Arial’;
var size=3; // up to seven
var color=’#ff0000&#8242;;
// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!
// Set this to 1 for just plain rotation w/out drag
var speed=.3;
// This is the rotation speed, set it negative if you want
// it to spin clockwise
var rotation=-.2;
// Alter no variables past here!, unless you are good
//—————————————————
var ns=(document.layers);
var ie=(document.all);
var dom=document.getElementById;
msg=msg.split(”);
var n=msg.length;
var a=size*13;
var currStep=0;
var ymouse=0;
var xmouse=0;
var props=”<font face=”+font+” size=”+size+” color=”+color+”>”;
if (ie)
window.pageYOffset=0
// writes the message
if (ns){
for (i=0; i < n; i++)
document.write(‘<layer name=”nsmsg’+i+’” top=0 left=0 height=’+a+’ width=’+a+’><center>’+props+msg[i]+’</font></center></layer>’);
}
else if (ie||dom){
document.write(‘<div id=”outer” style=”position:absolute;top:0px;left:0px;z-index:30000;”><div style=”position:relative”>’);
for (i=0; i < n; i++)
document.write(‘<div id=”iemsg’+(dom&&!ie? i:”)+’” style=”position:absolute;top:0px;left:0;height:’+a+’px;width:’+a+’px;text-align:center;font-weight:normal;cursor:default”>’+props+msg[i]+’</font></div>’);
document.write(‘</div></div>’);
}
(ns)?window.captureEvents(Event.MOUSEMOVE):0;
function Mouse(evnt){
ymouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageY+20-(window.pageYOffset):event.y; // y-position
xmouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageX+20:event.x-20; // x-position
}
if (ns||ie||dom)
(ns)?window.onMouseMove=Mouse:document.onmousemove=Mouse;
var y=new Array();
var x=new Array();
var Y=new Array();
var X=new Array();
for (i=0; i < n; i++){
y[i]=0;
x[i]=0;
Y[i]=0;
X[i]=0;
}
var iecompattest=function(){
return (document.compatMode && document.compatMode!=”BackCompat”)? document.documentElement : document.body;
}
var makecircle=function(){ // rotation properties
if (ie) outer.style.top=iecompattest().scrollTop+’px’;
currStep-=rotation;
for (i=0; i < n; i++){ // makes the circle
var d=(ns)?document.layers['nsmsg'+i]:ie? iemsg[i].style:document.getElementById(‘iemsg’+i).style;
d.top=y[i]+a*Math.sin((currStep+i*1)/3.8)+window.pageYOffset-15+(ie||dom? ‘px’ : ”);
d.left=x[i]+a*Math.cos((currStep+i*1)/3.8)*2+(ie||dom? ‘px’ : ”); // remove *2 for just a plain circle, not oval
}
}
var drag=function(){ // makes the resistance
y[0]=Math.round(Y[0]+=((ymouse)-Y[0])*speed);
x[0]=Math.round(X[0]+=((xmouse)-X[0])*speed);
for (var i=1; i < n; i++){
y[i]=Math.round(Y[i]+=(y[i-1]-Y[i])*speed);
x[i]=Math.round(X[i]+=(x[i-1]-X[i])*speed);
}
makecircle();
// not rotation speed, leave at zero
setTimeout(function(){drag();},10);
}
if (ns||ie||dom)
if ( typeof window.addEventListener != “undefined” )
window.addEventListener( “load”, drag, false );
else if ( typeof window.attachEvent != “undefined” )
window.attachEvent( “onload”, drag );
else {
if ( window.onload != null ) {
var oldOnload = window.onload;
window.onload = function ( e ) {
oldOnload( e );
drag();
};
}
else
window.onload = drag;
}
}
cursor_text_circle();
</script>

* terakhir simpan
Catatan: Jangan lupa Ganti tulisan berwarna biru dengan tulisan anda sendiri
Selamat Mencoba ^_^

Cara Membuat Teks Berputar - Putar Mengikuti Kursor Di Blog


Hallo sobat semua.. Apa kabar kalian hari ini? Saya harap kalian sehat dan baik-baik saja :)
http://trikkuampuh.blogspot.com/2014/04/cara-membuat-teks-berputar-putar.htmlBaiklah, pada kesempatan yang baik ini, Saya akan kembali posting artikel-artikel seputar tips trik blog dan SEO untuk sobat semua. Dan kali ini mengenai cara mengatur/mengedit tulisan agar mengikuti kursor di blog. . Mungkin sudah banyak sekali blogger yang membahas tutorial ini, tapi tidak apa-apa, saya pun akan mencoba menshare nya dengan cara yang berbeda karena tentunya sudah saya olah menggunakan bahasa saya sendiri. Sobat pasti nya sudah tau kan maksud dari tutorial ini? Sudah donk :) Jadi saya tinggal menjelaskan bagaimana cara membuatnya. Menurut saya, tujuan dari pembuatan ini hanyalah untuk mempercantik tampilan blog dan membuatnya terlihat berbeda dari yang lainnya. Baiklah, bagi yang tertarik ingin membuatnya, berikut ini langkah-langkah trik membuat teks/tulisan mengikuti gerakan cursor di blog:

1. Masuk ke dashbor blog sobat.
2. Klik Tata Letak >> Tambah Gadget >> Pilih HTML/Java Script.
3. Copy code berikut ke dalam box HTML/Java Script tadi


<style type='text/css'>
#outerCircleText {
font-style: italic;
font-weight: bold;
font-family: &#39;comic sans ms&#39;, verdana, arial;
color: #ff840a;

position: absolute;top: 0;left: 0;z-index: 3000;cursor: default;}
#outerCircleText div {position: relative;}
#outerCircleText div div {position: absolute;top: 0;left: 0;text-align: center;}

</style>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[

;(function(){

//
var msg = "TULISAN YANG INGIN DITAMPILKAN";


// Set font's style size for calculating dimensions
// Set to number of desired pixels font size (decimal and negative numbers not allowed)
var size = 25;

// Set both to 1 for plain circle, set one of them to 2 for oval
// Other numbers & decimals can have interesting effects, keep these low (0 to 3)
var circleY = 0.75; var circleX = 2;

// The larger this divisor, the smaller the spaces between letters
// (decimals allowed, not negative numbers)
var letter_spacing = 5;

// The larger this multiplier, the bigger the circle/oval
// (decimals allowed, not negative numbers, some rounding is applied)
var diameter = 10;

// Rotation speed, set it negative if you want it to spin clockwise (decimals allowed)
var rotation = 0.2;

// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!
// Set this to 1 or a decimal less than one (decimals allowed, not negative numbers)
var speed = 0.3;

// BERHENTI NGEDITNYA..! Parantos cicing di dieu! Ulah diteraskeun..! //

if (!window.addEventListener && !window.attachEvent || !document.createElement) return;

msg = msg.split('');
var n = msg.length - 1, a = Math.round(size * diameter * 0.208333), currStep = 20,
ymouse = a * circleY + 20, xmouse = a * circleX + 20, y = [], x = [], Y = [], X = [],
o = document.createElement('div'), oi = document.createElement('div'),
b = document.compatMode && document.compatMode != "BackCompat"? document.documentElement :

document.body,

mouse = function(e){
e = e || window.event;
ymouse = !isNaN(e.pageY)? e.pageY : e.clientY; // y-position
xmouse = !isNaN(e.pageX)? e.pageX : e.clientX; // x-position
},

makecircle = function(){ // rotation/positioning
if(init.nopy){
o.style.top = (b || document.body).scrollTop + 'px';
o.style.left = (b || document.body).scrollLeft + 'px';
};
currStep -= rotation;
for (var d, i = n; i > -1; --i){ // makes the circle
d = document.getElementById('iemsg' + i).style;
d.top = Math.round(y[i] + a * Math.sin((currStep + i) / letter_spacing) * circleY - 15) +

'px';
d.left = Math.round(x[i] + a * Math.cos((currStep + i) / letter_spacing) * circleX) + 'px';
};
},

drag = function(){ // makes the resistance
y[0] = Y[0] += (ymouse - Y[0]) * speed;
x[0] = X[0] += (xmouse - 20 - X[0]) * speed;
for (var i = n; i > 0; --i){
y[i] = Y[i] += (y[i-1] - Y[i]) * speed;
x[i] = X[i] += (x[i-1] - X[i]) * speed;
};
makecircle();
},

init = function(){ // appends message divs, & sets initial values for positioning arrays
if(!isNaN(window.pageYOffset)){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
} else init.nopy = true;
for (var d, i = n; i > -1; --i){
d = document.createElement('div'); d.id = 'iemsg' + i;
d.style.height = d.style.width = a + 'px';
d.appendChild(document.createTextNode(msg[i]));
oi.appendChild(d); y[i] = x[i] = Y[i] = X[i] = 0;
};
o.appendChild(oi); document.body.appendChild(o);
setInterval(drag, 25);
},

ascroll = function(){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
window.removeEventListener('scroll', ascroll, false);
};

o.id = 'outerCircleText'; o.style.fontSize = size + 'px';

if (window.addEventListener){
window.addEventListener('load', init, false);
document.addEventListener('mouseover', mouse, false);
document.addEventListener('mousemove', mouse, false);
if (/Apple/.test(navigator.vendor))
window.addEventListener('scroll', ascroll, false);
}
else if (window.attachEvent){
window.attachEvent('onload', init);
document.attachEvent('onmousemove', mouse);
};

})();
//]]>
</script>


4. Ganti tulisan yang warna KUNING dengan tulisan yang anda sukai
Flag Counter